Keyakinan umum mayoritas orangtua beranggapan bahwa anak yang masih balita memiliki intensitas otak yang sangat baik jika diberikan suatu ilmu agar anak tumbuh cerdas. Simpelnya seperti ini, Semakin dini disekolahkan, otak anak akan semakin berkembang. Sehingga ada orangtua yang menyekolahkan anaknya sedini mungkin, bahkan ada yang masuk pra-sekolah diusia 1,5-2 tahun.
Lalu timbullah beberapa pertanyaan :
- Apakah kita begitu meyakini bahwa anak harus segera pintar agar siap menghadapi persaingan zaman?
- Apakah kita dipersiapkan menjadi orangtua?
- Apakah memiliki bekal yang cukup untuk mengasuh?
- Bagaimana innerchild diri kita?
Pintar ada waktunya, karena yang berkembang adalah pusat perasaan. Anak usia dini harus jadi anak yang bahagia, bukan jadi anak yang pintar.
Kita berpikir...
"kan disekolah belajarnya sambil bermain"
"kan anak perlu belajar sosialisasi"
"kan anak jadi belajar berbagai dan belajar bersama"
padahal...
- Anak seusia dini belum perlu belajar bersosialisasi dengan beragam orang.
- Saat anak usia dini, otak anak yang paling pesat berkembang adalah pusat perasaannya, bukan pusat berpikirnya.
Disekolah kegiatan anak hanya bermain kok!
Taukah ayah bunda, permainan terbaik adalah tubuh ayah dan bundanya. Bermain dengan ayah bunda juga menciptakan kelekatan.misal : bermain peran, bermain pura-pura, muka jelek, petak umpet, dll
Disekolah permainan lebih lengkap!
Permainan paling kreatif adalah bermain tanpa mainan. Jangan batasi kreatifitas anak dengan permainan yang siap pakai.misal : karpet jadi mobil, panci jadi topi, dll
0 Response to "Inilah Mengapa Anak tidak Boleh di Sekolahkan Terlalu Dini, Baca Penjelasan dari Elly Risman, S. Psi"
Post a Comment